-
4 Kejadian Bencana pada Bulan April Th 2021
PROBOLINGGO – Berdasarkan pakiraan BMKG bahwa beberapa daerah Wilayah di Probolinggo bagian utara telah memasuki musim kemarau pada Bulan April Dasarian II dan III sedangkan wilayah bagian tengah hingga selatan pada Bulan Mei dan Juni. Namun terpantau beberapa kali masih berpotensi terjadi hujan dengan intesitas tinggi disertai angin kencang sebagai dampak dari dinamika atmosfer. Tidak ada titik panas dalam bulan ini. Kondisi tinggi gelombang berkisar antara 0,1 hingga 0,5 meter. Kecepatan angin rata rata 10 Knot atau 22 Km/Jam. Kondisi Gunung Api Bromo Waspada Level II dengan rekomendasi Pengunjung/ Masyarakat/ Wisatawan dihimbau untuk tidak beraktivitas diradius 1 Km dari Kawah Gn. Bromo. Pengunjung/ Masyarakat/ Wisatawan agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala gejala vulkanik yang jelas. Sedangkan kondisi Gunung Api Lamongan Normal.
Tercatat pada Bulan April terdapat 4 (empat) kejadian bencana yakni 3 (tiga) kejadian bencana alam dan 1 (satu) kejadian bencana non alam. Bencana alam meliputi 1 (satu) Kejadian Gempa Bumi, 1 (satu) Kejadian Tanah Longsor dan 1 (satu) Angin Kencang. Kemudian 1 (satu) Kejadian bencana non alam sejak Bulan Maret 2020 lalu.
Pada Sabtu, 10 April 2021 sekitar Pukul 14.00 WIB telah terjadi gempa bumi 6,7 SR pada 8,95 LS dan 112,48 BT kedalaman 25 Km di 90 Km Barat Daya Kab. Malang. Gempa dirasakan di beberapa daerah termasuk di Wilayah Probolinggo hingga terdapat beberapa bangunan rusak yang tersebar di Wilayah Kecamatan Tiris, Sumber dan Krucil (data terlampir). Kejadian tanah longsor berdampak pada 9 Rumah Rusak Ringan, 2 Rumah Rusak Berat, 1 Tempat Ibadah Rusak dan 1 Bangunan Budaya Rusak (data terlampir). Pusdalops PB berkoordinasi dengan pihak terkait. TRC PB melakukan assessment, identifikasi dan pembersihan dampak kejadian. Distribusi logistik telah diberikan kepada masyarakat terdampak pada hari berikutnya.
Selain gempa bumi pada bulan ini terdapat 1 (satu) kejadian tanah longsor di Kecamatan Gading (data terlampir). Kejadian tanah longsor mengakibatkan tertutupnya akses jalan dan rusaknya jaringan air akibat tertimpa longsor. Pusdalops PB berkoordinasi dengan pihak terkait. TRC PB melakukan pemantauan, assessment dan identifikasi dampak kejadian.
Kemudian pada bulan ini juga terjadi angin kencang di Kecamatan Kecamatan Banyuanyar (data terlampir). Kejadian angin kencang mengakibatkan 3 (tiga) Rumah Rusak dan 6 Pohon Tumbang menimpa rumah. Pusdalops PB berkoordinasi dengan pihak terkait. TRC PB melakukan assessment, identifikasi dan pembersihan dampak kejadian serta distribusi bantuan kebutuhan pokok berupa tenda gulung dan makanan siap saji.
Bulan ini juga masih terjadi bencana non alam yakni merebaknya Pandemi Covid-19. Seperti yang telah di ketahui bersama bahwa sejak 10 April 2020 terdapat kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan hasil rekap pada 30 April 2021, jumlah kasus terdiri atas 4 Suspect, 17 Probable dan 760 Discarded. Serta 3.186 Positif Covid-19 dengan rincian 11 dirawat, 2.986 sembuh dan 189 meninggal dunia.
Terpantau pada bulan sebelumnya terdapat 3.161 kasus konfirmasi positif, hal ini berarti dalam kurun waktu satu bulan terdapat tambahan 23 kasus positif tambahan (Sumber: Data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo). Jumlah penambahan pada bulan ini termasuk menurun dari pada pertambahan kasus bulan Februari Maret sebanyak 87 kasus. Berdasarkan hasil rekap jumlah pertambahan kasus tertinggi berada pada Bulan November hingga Desember 2020 yakni sebanyak 595 kasus tambahan. Pusdalops PB berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo. BPBD mendukung kegiatan Satgas dalam penanganan Covid-19 baik pelaksanaan desinfeksi, logistik dan lain lain.
Kejadian bencana tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari hari serta tidak diketahui kapan dan dimana akan terjadi. BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Selalu memantau kondisi dan informasi yang berkaitan dengan peringatan dini dan kebencanaan. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. Memperhatikan kondisi drainase dan pepohonan yang rawan tumbang disekitar tempat tinggal serta mulai menerapkan new normal sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19. (vd/pb)
Pusdalops PB - BPBD Kabupaten Probolinggo