-
BIMBINGAN TEKNIS Penyusunan Kajian Risiko Bencana
JAKARTA – Awal bulan agustus BNPB mengajak beberapa BPBD kabupaten/kota di Indonesia untuk mengikuti bimbingan teknis penyusunan kajian risiko bencana. Sedikitnya terdapat 38 BPBD Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan tersebut, salah satunya BPBD Kabupaten Probolinggo. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai pendahuluan yang selanjutnya akan di implementasikan oleh BPBD Kabupaten/Kota dalam menyusun Kajian Risiko Bencana di daerahnya masing masing serta akan didampingi dan dilaksanakan asistensi oleh BNPB. Sebagai output nantinya akan terbentuk Dokumen Kajian Risiko Bencana pada masing masing daerah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis – Sabtu, 02 – 04 Agustus 2018 di Hotel Menara Peninsula Jalan Letjen S.Parman No Kav 78 RT 06 RW 03 Slipi, Jakarta Barat. Kegiatan tersebut dibuka pada Kamis, 02 Agustus 2018 oleh Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB yang dilanjutkan dengan beberapa materi pengantar terkait penyusunan kajian risiko bencana oleh Bpk. Ridwan Yunus dari Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB. Pada hari kedua, peserta dianjurkan untuk membuat peta ancaman dan peta bahaya suatu risiko bencana yang ketika itu sebagai bahan latihan menggunakan data Kabupaten Pandeglang, Banten dengan ancaman bahaya tsunami. Peserta dapat menyusun peta menggunakan aplikasi Arc GIS yang didukung dengan memanfaatkan database InaRISK BNPB. Pada hari ketiga dilanjutkan dengan penyusunan peta risiko bencana serta dilanjutkan koordinasi rencana pelaksanaan penyusunan kajian risiko bencana di daerah masing masing bersama Konsultan dan BNPB.
“Penyusunan Kajian Risiko Bencana di daerh sangatlah bermanfaat, selain dapat membantu dalam beberapa hal diantarnyaa, sebagai pendukung analisa kejadian bencana, penentuan upaya penanggulangan bencana serta sebagai acuan Bappeda dalam menyusun RPJMD di daerah sehingga integrasi dapat berjalan lebih optimal.” Cuplikan pesan dalam pembukaan kegiatan tersebut oleh Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB.
Sebelumnya sejak Tahun 2014 BPBD Kabupaten Probolinggo telah melaksanakan penyusunan Kajian Risiko Bencana yang kemudian di riview kembali pada Tahun 2016. Dengan adanya kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan KRB yang akan di implementasikan dalam penyusunan Dokumen KRB dapat dimanfaatkan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo sebagai momentum dalam me-review ulang serta meminta asistensi dari BNPB terkait Dokumen KRB di BPBD Kabupaten Probolinggo yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu sesuai dengan Panduan RBI (Risiko Bencana Indonesia) terdapat 10 risiko bencana di Indonesia yakni,
- Risiko Bencana Gunung Meletus
- Risiko Bencana Gempa Bumi
- Risiko Bencana Tanah Longsor
- Risiko Bencana Banjir Genangan
- Risiko Bencana Banjir Bandang
- Risiko Bencana Kekeringan
- Risiko Bencana Tsunami
- Risiko Bencana kebakaran Lahan dan Hutan
- Risiko Bencana Cuaca Ekstrim
- Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi
Berdasarkan hasil Kajian Risiko Bencana di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini terdapat 6 Risiko bencana yang berpotensi di Kabupaten Probolinggo diantaranya Risiko Bencana Gempa Bumi, Banjir, Kekeringan, Tanah Longsor, Gunung Meletus dan Abrasi. Namun belkangan tercatat selama 3 tahun terakhir selain kajian risiko yang ada ternyata kejadian seperti cuaca ekstrim dan kebakaran lahan dan hutan tercatat terjadi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini mungkin dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan analisis untuk me-riview kajian risiko bencana di Kabupaten Probolinggo.
Pusdalops PB
BPBD Kabupaten Probolinggo