-
Mei, Tercatat Sembilan Kejadian Bencana di Kabupaten Probolinggo
PROBOLINGGO – Berdasarkan hasil rekap kejadian bencana Pusdalops PB kondisi curah hujan pada bulan april terpantau rendah untuk wilayah utara dan menengah pada wilayah selatan. Terdapat dua titik panas pada bulan ini yang terdeteksi di Wilayah Kecamatan Wonomerto dan Krejengan. Kondisi tinggi gelombang berkisar antara 0,1 hingga 1 meter. Kecepatan angin rata rata 20 Knot atau 41 Km/Jam. Kondisi Gunung Api Bromo Waspada Level II dan Gunung Api Lamongan Normal. Berdasarkan hasil Rekap Pusdalops PB kondisi curah hujan Bulan Mei mulai berkurang berbeda dengan bulan sebelumnya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, Bulan Mei merupakan awal musim kemarau untuk beberapa daerah di Probolinggo. Namun beberapa kali terpantau masih terjadi hujan intensitas sedang hingga deras disertai angin kencang dan petir disejumlah wilayah pada bulan ini. Selain merupakan musim pancaroba kondisi ini dipicu oleh adanya Siklon Mangga dan Dinamika Atmosfer yang berpengaruh pada peningkatan curah hujan di sejumlah Wilayah di Jawa Timur termasuk Probolinggo. (Sumber: Pers Release BMKG Juanda pada 29 Mei 2020 Nomor: ME.02.04/551/KSUB/V/2020)
Tercatat pada Bulan Mei telah terjadi 9 kejadian bencana yang meliputi 8 diantaranya kejadian bencana alam dan 1 kejadian bencana non alam. Bencana alam meliputi 3 Kejadian Angin Kencang, 2 Kejadian Banjir dan 1 Kejadian Tanah Longsor. Kejadian bencana tersebut termasuk bencana hidrometeorologi yakni terjadinya tidak terlepas dari pengaruh faktor faktor meteorologis. Kejadian angin kencang pada bulan ini mendominasi yakni sebanyak 3 Kejadian yang tersebar di Kecamatan Wonomerto, Tegalsiwalan dan Krucil. Dampak kejadian tersebut diantaranya terjadi 9 pohon tumbang yang menghambat lalu lintas, rusaknya 2 rumah warga dan infrastruktur (Tiang PLN) akibat tertimpa pohon tumbang.
Selain angin kencang pada bulan ini terjadi kejadian banjir di beberapa titik akibat peningkatan curah hujan yang tersebar di Kecamatan Dringu dan Gending. Dampak kejadian banjir diantaranya menghambat lalu lintas, kerusakan lingkungan dan menggenangi permukiman warga. Kemudian selain kejadian banjir dan angin kencang, berdasarkan informasi terdapat 4 titik tanah longsor di Kecamatan Sukapura. Penyebab kejadian tersebut secara umum adalah faktor erosi dan kondisi horizon tanah yang tidak lagi sempurna, selain itu vegetasi pada beberapa daerah mulai gundul. Dampak tanah longsor diantaranya menghambat lalu lintas, kerusakan lingkungan dan mengerosi dinding tebing.
Beruntung tidak ada korban jiwa dampak kejadian bencana alam pada bulan ini. Pusdalops PB melaksanakan identifikasi dan rekapitulasi kejadian bencana serta berkoordinasi dengan pihak terkait. Upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah assessment kejadian dan pembersihan dampak kejadian. Tercatat pula pada bulan ini telah terjadi 2 kejadian laka/musibah yakni Kapal KMN. Mandala yang tenggelam akibat gelombang pasang di Perairan Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih. Tidak ada korban dalam kecelakaan ini. Selain itu terdapat kejadian Orang Tersambar petir di Desa Temanggungan Kecamatan Krejengan yang menyebabkan 1 Orang Meninggal Dunia. Menurut informasi, Korban tersambar petir ketika menanam tembakau. Korban atas nama Subhana/ 52 Tahun.
Kemudian selain kejadian bencana alam, pada bulan ini juga telah terjadi bencana non alam yakni merebaknya Pandemi Covid-19. Seperti yang telah di ketahui bersama bahwa sejak 10 April 2020 terdapat kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan hasil rekap pada 31 Mei 2020, jumlah kasus bertambah dari pada bulan sebelumnya yakni terdapat 467 ODP, 58 PDP dan 91 Positif Covid-19. (Sumber: Data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo). Pusdalops PB berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Beberapa kegiatan seperti distribusi logistik ke pihak desa, kecamatan dan OPD telah dilaksanakan termasuk optimalisasi kegiatan masing masing gugus tugas. Pada Bulan Mei ini Satgas Covid-19 juga menerima beberapa bantuan dari lembaga/CSR/pihak luar.
Kejadian bencana tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari hari serta tidak diketahui kapan dan dimana akan terjadi. BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Selalu memantau kondisi dan informasi yang berkaitan dengan peringatan dini dan kebencanaan. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. Memperhatikan kondisi drainase dan pepohonan yang rawan tumbang disekitar tempat tinggal serta mulai menerapkan new normal sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19. (vd/pb)
Pusdalops PB
BPBD Kabupaten Probolinggo