-
Tahun 2021, Tercatat Sebanyak 108 Kejadian Bencana Tersebar di Kabupaten Probolinggo
PROBOLINGGO – Berdasarkan hasil Rekap Data Kejadian Bencana Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) terdapat 108 Kejadian Bencana Periode 1 Januari hingga 31 Desember 2022. Pada tahun ini terdapat 106 kejadian bencana alam, 1 kejadian laka dan 1 bencana non alam. Kejadian bencana tanah longsor mendominasi yakni dengan 49 kali kejadian. Kemudian disusul dengan kejadian banjir sebanyak 25 kejadian, cuaca ekstrem dan angin kencang 24 kejadian, abrasi dan gelombang tinggi 4 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 2 kejadian, gempa bumi dirasakan 1 kejadian, kekeringan 1 kejadian, laka 1 kejadian. Kemudian tercatat 1 kejadian bencana non alam yakni Covid-19.
Kejadian bencana alam berdampak pada 121 Rumah Rusak yang meliputi 49 rumah rusak ringan, 36 rusak sedang dan 36 rusak berat serta dampak kejadian banjir telah menggenangi kurang lebih sebanyak 11.239 rumah. Selain rumah, 50 fasilitas juga rusak akibat kejadian bencana yang meliputi 2 fasilitas umum rusak, 2 fasilitas pendidikan rusak dan 46 infrastruktur rusak. Beberapa kejadian bencana pada awal tahun ini juga berdampak pada 289 korban yakni 281 jiwa menderita dan mengungsi, 6 jiwa terluka dan 2 jiwa meninggal dunia akibat bencana. Selain itu dampak kejadian bencana mengakibatkan 45 Pohon Tumbang dan sebanyak 166 Ha lahan rusak akibat bencana.
Kejadian bencana yang terjadi diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi yakni kejadian yang tidak terlepas dari faktor pengaruh kondisi hidrologi dan meteorologis. Kemudian pada beberapa titik tanah longsor dimungkinkan terdapat faktor kondisi litologi dan vegetasi yang berpengaruh pada tingkat erosi. Sedangkan faktor penyebab kejadian kekeringan yakni rusaknya infrastruktur (jaringan pipa) yang berdampak pada krisis air bersih pada masyarakat. Selain itu faktor sosial ekonomi juga berpengaruh yakni kondisi drainase yang kurang baik pada suatu tempat menyebabkan luapan aliran run off tidak mampu tertampung dan berdampak pada terjadinya banjir yang menggenangi permukiman dan menghambat kondisi lalu lintas.
Intensitas kejadian bencana tertinggi terjadi pada Bulan Februari yakni sebanyak 31 Kejadian. Bulan November sebanyak 24 kejadian, Bulan Januari sebanyak 15 kejadian, Bulan Maret dan Desember 11 kejadian, September 6 kejadian, Juni 3 kejadian, Agustus 2 kejadian, Mei dan Oktober 1 kejadian serta tidak terjadi bencana pada Bulan Juli. Kemudian frekuensi kejadian bencana tertinggi terjadi di Wilayah Kecamatan Sukapura dengan 17 kejadian, Sumber dan Dringu 10 kejadian, Paiton 8 kejadian, Tiris 7 kejadian, Lumbang dan Pakuniran 6 kejadian. Sedangkan wilayah lain berkisar antara 1 hingga 5 kejadian bencana.
Berdasarkan hasil rekap pada 31 Desember 2021, jumlah kasus terdiri atas 7.212 Positif Covid-19 dengan rincian 1 dirawat, 6.715 sembuh dan 496 meninggal dunia. Berdasarkan hasil rekap jumlah pertambahan kasus tertinggi berada pada Juni hingga Juli 2021 yakni sebanyak 2.244 kasus tambahan. Pusdalops PB berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo. BPBD mendukung kegiatan Satgas dalam penanganan Covid-19 baik pelaksanaan desinfeksi, logistik dan lain lain.
Upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan yakni berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan assessment dan identifikasi dampak kejadian bencana. Distribusi bantuan logistik sesuai dengan kebutuhan dan mengoptimalkan fungsi posko darurat bencana. BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Memeriksa kondisi struktuk bangunan, membersihkan dan melestarikan lingkungan sekitar serta selalu memantau perkembangan informasi terkait kebencanaan dan peringatan dini khususnya di Wilayah Probolinggo. Tetap menjaga kesehatan dan mulai menerapkan pola hidup new normal sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan, (vd/pdo)
Salam Tangguh!
Pusdalops PB
BPBD Kabupaten Probolinggo