-
Tercatat 30 Kejadian Bencana Bulan Februari Tahun 2020
PROBOLINGGO – Berdasarkan hasil rekap kejadian bencana Pusdalops PB tercatat telah terjadi 30 Kejadian Bencana pada Bulan Februari Tahun 2020. Kondisi Curah Hujan Bulan Februari yakni Probolinggo bagian utara, curah hujan sedang hingga tinggi sedangkan Probolinggo bagian selatan, curah hujan tinggi. Kondisi ini menjadi salah satu faktor terjadinya beberapa kejadian bencana hidrometeorologi pada bulan februari yang meliputi 12 Kejadian Banjir, 1 Kejadian Banjir ROB, 11 Kejadian Angin Kencang, dan 6 Kejadian Tanah Longsor.
Kejadian Banjir merupakan kejadian yang mendominasi pada bulan februari. Banjir tersebar di beberapa daerah di Wilayah Probolinggo yakni Kecamatan Tongas, Sumberasih, Gending, Leces, Wonomerto, dan Kotaanyar. Banjir yang terjadi berupa banjir genangan yang surut dalam beberapa jam, diduga disebabkan karena peningkatan debir air sungai akibat hujan deras di hulu yang tidak tertampung pada saluran drainase. Selain puluhan rumah tergenang, peningkatan debit sungai menyebabkan beberapa infrastuktur (plengsengan) mengalami erosi dan telah terjadi laka yang menyebabkan 2 Warga Meninggal Dunia. 1 Korban a.n. Supandi yang menurut informasi terseret arus dan jasadnya ditemukan di sungai Banyuanyar. Sedangkan 1 Korban meninggal akibat terseret arus peningkatan debit a.n. Hengki Kurniawan/ 12 th.
Selain Banjir kejadian bencana yang mendominasi pada bulan ini adalah angin kencang yakni telah terjadi 11 kejadian yang tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Maron, Sukapura, Kotaanyar dan Gending. Penyebab kejadian tersebut secara umum adalah faktor meteorologis yakni hujan deras yang disertai angin dan petir (cuaca ekstrem). Dampak angin kencang merusak beberapa bagian bangunan/ rumah milik warga akibat terbawa angin dan tertimpa pohon tumbang.
Selain Banjir dan Angin Kencang tercatat bulan ini terjadi 9 kejadian tanah longsor di Kecamatan Gading, Sukapura, Pakuniran dan Lumbang. Penyebab kejadian tersebut secara umum adalah faktor erosi dan kondisi horizon tanah yang tidak lagi sempurna, selain itu vegetasi pada beberapa daerah mulai gundul. Dampak tanah longsor diantaranya menghambat lalu lintas, kerusakan lingkungan dan merusak bagian rumah warga akibat tertimpa longsor namun kerusakan masih dikategorikan ringan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor.
Pusdalops PB melaksanakan identifikasi dan rekapitulasi kejadian bencana serta berkoordinasi dengan pihak terkait. Upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah assessment kejadian, pembersihan dampak kejadian. Selain itu distribusi bantuan logistik sesuai kebutuhan kepada masyarakat terdampak. Kepala Pelaksana BPBD menghimbau kepada Masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati hati sebagai upaya kesiagaan meminimalisir kejadian bencana hidrometeorologi. Agar selalu memeriksa kondisi rumah, papan reklame dan pepohonan yang rawan tumbang ketika hujan deras disertai angin kencang. Tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. (vd/pb)
Pusdalops PB
BPBD Kabupaten Probolinggo