-
Tercatat Sebanyak 59 Kejadian Bencana hingga 30 April 2023 Tersebar di Kabupaten Probolinggo
PROBOLINGGO – Berdasarkan hasil Rekap Data Kejadian Bencana Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) terdapat 59 Kejadian Bencana Periode 1 Januari hingga 30 April 2023. Tercatat terdapat 58 kejadian bencana alam yang meliputi 31 Kejadian Tanah Longsor, 13 Kejadian Cuaca Ekstrem dan 13 Kejadian Banjir serta 1 Kejadian Laka/ Musibah. Kemudian terdapat 1 kejadian bencana non alam yakni Pandemi Covid-19 sejak Bulan Maret 2020 lalu.
Tanah Longsor merupakan kejadian yang mendominasi. Tercatat sebanyak 31 kejadian tanah longsor yang tersebar di Kecamatan Krucil, Gading, Kotaanyar, Pakuniran, Tiris, Lumbang, Maron, Paiton, Wonomerto, Sukapura, Sumber dan Kraksaan. Diduga tingginya intensitas curah hujan dan kondisi struktur tanah yang jenuh dan terjal serta kondisi vegetasi yang dimungkinkan menjadi pemicu terjadinya tanah longsor. Selain Tanah Longsor pada bulan ini tercatat telah terjadi 13 Kejadian Cuaca Ekstrem yang tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Kraksaan, Kotaanyar, Pakuniran, Krejengan, Lumbang, Besuk dan Sukapura.Kejadian cuaca ekstrem dipengaruhi oleh adanya kondisi dinamika atmosfer dan kondisi permukiman yang strukturnya mulai lemah. Kemudian tercatat telah terjadi 13 Kejadian Banjir yang tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Wonomerto, Dringu, Pakuniran dan Leces. Kejadian Banjir dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan di Wilayah Hulu. Namun juga dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur, saluran drainase yang tidak optimal serta tingginya sedimentasi.
Kejadian bencana sejak awal tahun hingga saat ini berdampak pada 4 korban meninggal dunia, 1 meninggal akibat Laka/ Musibah tenggelam di sungai dan 3 lainnya akibat Covid-19. 1 Jiwa mengalami luka ringan akibat tertimpa material tanah longsor. 87.950 Jiwa menderita akibat terdampak bencana. Sekitar 40 Rumah warga megalami kerusakan akibat bencana dengan rincian 27 Rumah Rusak Ringan, 5 Rumah Rusak Sedang dan 7 Rumah Rusak Berat. 2.583 Rumah tergenang akibat Banjir. Selain permukiman terdapat 27 Infrastruktur yang mengalami kerusakan yang terdiri atas kerusakan jalan, jembatan dan jaringan listrik. 23 Infrastruktur Rusak Ringan, 2 Rusak Sedang dan 2 Rusak Berat. Kemudian terdapat 2 Fasilitas Pendidikan yang mengalami Rusak Ringan akibat terdampak Cuaca Ekstrem. Dampak kejadian bencana cukup mengganggu dan menghambat aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari hari.
Covid-19 merupakan kejadian bencana non alam yang hingga saat ini masih terjadi. Berdasarkan hasil rekap pada 30 April 2023, jumlah kasus terdiri atas 9.290 Positif Covid-19 dengan rincian 16 kasus aktif, 8.716 sembuh dan 558 meninggal dunia. (Sumber: JATIM TANGGAP COVID-19 (jatimprov.go.id)). Berdasarkan hasil rekap jumlah pertambahan kasus tertinggi berada pada Juni hingga Juli 2021 yakni sebanyak 2.244 kasus tambahan.
Pada Bulan Januari terdapat 6 Kejadian Bencana, Bulan Februari terdapat 28 Kejadian Bencana dan Maret tercatat 14 Kejadian Bencana serta April tercatat 11 Kejadian Bencana. Intensitas kejadian bencana tertinggi terjadi di Kecamatan Lumbang yakni sebanyak 9 kejadian. Pakuniran 7 kejadian. Kecamatan Kotaanyar dan Tongas 6 kejadian. Kecamatan Sukapura 4 kejadian. Kecamatan Wonomerto, Sumberasih, Leces, dan Dringu 3 kejadian. Kecamatan Tiris, Krucil, Gading, Krejengan dan Kraksaan 2 kejadian. Kecamatan Sumber, Maron, Besuk dan Paiton tercatat 1 kejadian serta belum tercatat kejadian hingga saat ini pada Kecamatan Kuripan, Bantaran, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Gending dan Pajarakan.
Pusdalops PB berkoordinasi dengan pihak terkait. TRC PB melaksanakan identifikasi, assessment, pembersihan dampak kejadian dan distribusi logistik darurat kepada masyarakat terdampak. Beberapa titik tanah longsor telah dibersihkan sehingga dapat dilalui kembali. Kemudian telah dilaksanakan kerja bakti pembersihan beberapa saluran drainase yang tersumbat. Sebagai upaya lanjutan akan dilaksanakan koordinasi bersama OPD berwenang terkait penanganan jangka panjang dan permanen.
BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Memeriksa kondisi struktur bangunan, membersihkan dan melestarikan lingkungan sekitar serta selalu memantau perkembangan informasi terkait kebencanaan dan peringatan dini khususnya di Wilayah Probolinggo. Tetap menjaga kesehatan dan mulai menerapkan pola hidup new normal sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. (svd/eoc)
Salam Tangguh!
Pusdalops PB
BPBD Kabupaten Probolinggo